Jalan-jalan bareng Mpok Ratne Pulangnye mampir beli telur puyuh Mau apapun masalahnye Warga Jakarta tetap tangguh
Kami ucapkan Selamat Hari Ulang Tahun Ke-493 DKI Jakarta! Apapun masalah yang dihadapi warga Jakarta, kami yakin bisa kita lalui bersama ya, karena warga Jakarta itu tangguh dan solutif menghadapi semuanya.
Semoga, Jakarta menjadi kota yang lebih nyaman, aman, tentram, dan semakin bahagia warganya. Tentunya, warga DKI Jakarta juga semakin semangat untuk #MenebarKebaikan untuk Ibu Kota Indonesia, tercinta ini.
Salah satu aspek yang tidak kalah penting dalam pencak silat adalah aspek seni pencak silat, yang lebih populer di Jawa Barat dengan sebutan ibing namun tidak sedikit orang menyebut aspek seni pencak silat ini dengan istilah tari pencak silat padahal dalam kenyataan yang sebenarnya bahwa istilah ibing pencak silat dengan istilah tari pencak silat mempunyai pengertian yang berbeda. Ibing Pencak Silat mempunyai pengertian yang lebih mendalam dibanding tari pencak silat, karena dalam ibing pencak silat selain ada unsur keindahan gerak di dalamnya, mempunyai tujuan akhir menjatuhkan lawan, sehingga dalam ibing pencak silat unsur beladirinya lebih menonjol. Sedangkan istilah tari lebih ditekankan pada unsur keindahannya saja tidak ada unsur beladirinya, seperti tari-tarian yang sering kita lihat. Oleh karena itu rasanya kurang tepat apabila pencak silat disebut sebagai tari pencak silat, sebab pada umumnya para ahli pencak silat di Jawa Barat menyebut seni pencak silat dengan sebutan ibing pencak silat bukan tari pencak silat.
Pada mulanya pencak silat lahir karena kebutuhan masyarakat untuk mempertahankan diri, dapat dipahami kalau aspek yang menonjol adalah aspek beladiri. Namun pada kurun waktu tertentu, disebabkan situasi politik pada saat itu (zaman penjajahan Belanda) yang tidak begitu respek terhadap beladiri pencak silat, maka pengembangan pencak silat beralih dari aspek beladiri ke aspek seni. Hal ini merupakan salah satu taktik dari para pendekar pencak silat untuk tetap melestarikan pencak silat. Padahal jika diperhatikan lebih seksama, justru dalam seni pencak silat tersembunyi kaidah beladiri pencak silat.
Di Jawa Barat, di samping dikenal dengan aspek beladirinya, yang lebih dikenal dengan sebutan buah atau eusi, dikenal pula aspek pencak silat seni yang disebut kembang atau ibing pencak silat, sehingga apabila mendengar kata pencak yang terbayang oleh masyarakat Jawa Barat bukanlah suatu sistem pembelaan diri, melainkan suatu seni ibing pencak silat yang diambil dari gerak serangan dan belaan.
Ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam ibing pencak silat, antara lain:
Pertama, unsur kekayaan gerak (wiraga) yaitu kekayaan gerak atau jurus-jurus yang dimiliki oleh seorang pesilat selama belajar di perguruannya, sehingga penampilannya menjadi tidak monoton atau membosankan apabila tampil di atas pentas (terutama dalam pertandingan seni pencak silat), tetapi apabila dalam kaulan (spontanitas) pada acara hajatan unsur kekayaan geraknya tidak begitu diperhatikan pesilat yang penting pesilat mampu memperagakan gerakannya dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah pencak silat karena tidak terikat oleh sistem penilaian dari juri seperti dalam pelaksanaan pertandingan pencak silat seni.
Kedua, unsur irama (wirahma) atau musik, unsur inilah yang membedakan aspek seni dengan aspek yang lain dalam pencak silat. Gendang Pencak adalah merupakan sejenis alat musik tradisional yang biasa dipakai mengiringi pesilat yang tampil di atas panggung atau pentas dan alat tradisional ini sering digunakan dalam pertandingan pencak silat seni dan acara khitanan atau acara kesenian daerah lainnya, daerah ? daerah yang masih mempergunakan peralatan tradisional ini di antaranya, daerah Bogor, Sukabumi, Bandung, Cianjur, Garut, dan banyak lagi daerah lainnya di Jawa Barat.
Seperangkat peralatan pengiring seni pencak silat atau lebih dikenal dengan nama kendang pencak silat adalah: 1. Gendang induk, (Kendang indung) 2. Gendang anak, (kendang anak) 3. Kulanter (kendang kecil) 4. Terompet (tarompet) 5. Goong (Gong)
Gendang pencak dimainkan oleh 4 (empat) orang penabuh (nayaga/wiyaga). Mereka mempunyai tugas masing-masing dalam pelaksanaannya sehingga gendang pencak silat mempunyai nilai seni kedaerahan yang khas dan selain itu mempunyai nilai keindahan, etika, dan estetika. Adanya keserasian dari irama gendang, terompet, dan gong yang mengeluarkan bunyi tersendiri membuat orang yang mendengarnya menjadi kagum apalagi apabila irama ini sambil dihayati, dinikmati, dan dirasakan akan memiliki nilai seni yang sangat tinggi. Ada beberapa kelebihan dari penabuh kendang pencak silat yang sudah berpengalaman selain mampu mengiringi ibing pencak silat yang sudah dirancang sebelumnya, ia mampu mengiringi gerakan-gerakan lain yang tidak dirancang sebelumnya atau gerakan beladiri lain diluar pencak silat yang ingin mencoba diiringi oleh tabuhan kendang pencak silat, biasanya penabuh mempergunakan irama padungdung karena irama ini dianggapnya lebih mudah bila dibandingkan dengan irama paleredan atau tepak dua. Apabila pesilat yang sedang tampil di atas pentas tiba-tiba melakukan kesalahan maka iramanya tidak akan cocok dengan gerakan yang ditampilkan, dan yang melihat akan menilai bahwa penampilan pesilat tadi belum paham dengan irama gendang pencak yang mengiringinya. Oleh karena itu, seorang pesilat seni sebelum tampil di atas pentas perlu latihan lebih dahulu dengan tekun dan serius serta harus peka terhadap gerakan ? gerakan yang akan ditampilkannya di atas pentas serta diwajibkan memperhatikan patokan-patokan irama ibing pencak silat yang sudah ada, misalnya ibing paleredan, tepak dua, tepak tiga, padungdung, dan lain sebagainya.
Ketiga, unsur penjiwaan gerak (wirasa) yaitu salah satu unsur yang sangat penting dimiliki oleh seorang pesilat karena penjiwaan gerak ini sulit dipelajari dan dipahami pesilat di samping memerlukan waktu yang cukup lama. Penjiwaan gerak merupakan salah satu unsur yang mempunyai nilai seni beladiri tinggi dalam aspek pencak silat seni. Oleh karena itu, pesilat dituntut harus menguasai arti dan makna gerak pencak silat yang sebenarnya, serta mengerti maksud dan tujuan dari jurus-jurus dan teknik-teknik pencak silat yang dipelajarinya.
Di samping unsur-unsur tersebut di atas, ada faktor pendukung lainnya yang tidak bisa dipisahkan dari aspek seni pencak silat, antara lain pakaian pencak silat, pakaian pencak silat di Jawa Barat umumnya disebut pangsi, pangsi dipakai oleh seorang pesilat pada waktu pentas (tampil) dalam pertandingan, latihan, ujian kenaikan tingkat, dan pada upacara-upacara tertentu. Tokoh-tokoh pencak silat biasanya memakai pangsi warna hitam dengan ikat kepala barangbang semplak atau peci, ikat pinggang kulit atau kain sarung, namun sekarang pakaian pencak silat sudah dikemas sedemikian rupa disesuaikan dengan kebutuhan, termasuk warna pakaian tidak selalu hitam-hitam, begitupun dalam sabuk (ikat pinggang) disesuaikan dengan tingkatan masing-masing, terutama dalam pertandingan pencak silat seni.
“Sedekah Itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api” ( HR.At Tirmidzi)
Melalui momentum Ramadhan 1441 H yang penuh keberkahan ini, Kami Komunitas Kampoeng Silat Jampang (KSJ) mengajak Kaum Muslimin untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk Disalurkan setiap pekan kepada saudara-saudara Muslim yang terdampak secara ekonomi oleh wabah pandemi covid-19 ini yang berada di wilayah Sejabodetabek khususnya.
Donasi dapat diserahkan langsung kepada Pengurus Komunitas Kampoeng Silat Jampang atau transfer ke
Bank BNI Syariah 0917442417
Kampoeng Silat Jampang
Konfirmasi Shegi JD (089659770930) Nur Imam S (085883262247)
Alhamdulillah sudah diputuskan pemerintah dan ulama bahwa Ramadhan dimulai pada hari Jumat, 24 April 2020
Marhaban Ya Ramadhan ..
Kami Keluarga Besar Kampoeng Silat Jampang mengucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.
Semoga kita semua mampu menjalankan ibadah Ramadhan dengan sempurna di tengah wabah Covid 19 sehingga Allah akan mengampuni dosa-dosa kita, dan kita mampu menjadi hamba Allah yang bertaqwa. Aamiin ya rabbal’alamin
Mari kita sambut bulan Ramadhan dengan sungguh-sungguh walaupun sedang dalam kondisi wabah virus corona covid 19.
Puasa ramadhan adalah ibadah khusus untuk Allah, berbeda dengan ibadah lain.
Rasulullah bersabda
Puasa hanyalah untuk-Ku dan Akulah yang akan memberikan ganjaran pada-Nya secara langsung, sebab ia telah meninggalkan hawa nafsu, makan, dan minumnya karena-Ku” (HR Bukhari Muslim)
Target puasa Ramadhan adalah taqwa
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah : 183).
Insya Allah dengan target taqwa kpd Allah maka akan mendapatkan pertolongan Allah dari segala hal, termasuk dari masalah virus ini insya Allah.
Untuk diperlukan persiapan agar mencapai target tersebut yaitu 1. I’dad ruhi . Kita siapkan hati agar siap, berbahagia, cinta bertemu Ramadhan 2. I’dad Ilmi. Persiapan ilmu yg benar tentang Ramadhan shg dapat beribadah dg sempurna 3. I’dad maaly. Persiapan dana utk bisa bershadaqah lebih baik dari bulan lainnya. 4. I’dad ushry. Persiapan bersama keluarga. Membuat suasana berbeda ketika Ramadhan apalagi dg kondisi banyak di rumah mk akan akan banyak interaksi dg keluarga. 5. I’dad jasady. Persiapan fisik tetap sehat. Membiasakan sahur, berbuka dg yg sehat, tdk berlebihan. Berjemur pagi hari, olah raga agar daya tahan tubuh makin baik.
Yuk kita persiapkan Ramadhan dg lebih baik, Smg virus corona segera sirna shg bisa beribadah Ramadhan dg khusyu, penuh barokah. Aamiin ya rabbal’alamin