Kemang, Parung – Kampoeng Silat Jampang Dompet Dhuafa menggelar Workshop Pengobatan Tradisional Cedera Saat Latihan di Kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa Kemang, Parung Bogor Jawa Barat.
Workshop pengobatan tradisional cedera saat latihan pertama kalinya diselenggarakan oleh Kampoeng Silat Jampang dalam upaya memberikan pengetahuan kepada para guru dalam menangani kecelakaan dalam aktivitas silat “ujar Shegi Juniar Dani koordinator Kampung! silat Jampang Dompet Dhuafa (8/03).
Workshop pengobatan tradisional diikuti kurang lebih 70 peserta dari 40 perguruan yang tergabung dalam komunitas kampung silat jampang workshop ini menghadirkan pakar ahli tulang dari Perguruan Padjadjaran Cimande Bapak Yusuf Sarwoedi “Kang iyus” Dewan Guru, Pesilat dan Ketua Kampoeng Silat Jampang Dompet Dhuafa Ustdz Herman Budianto, M.Si
“Terimakasih kepada para pesilat yang telah hadir dalam pelatihan ini acara ini penting untuk kita ikuti agar kita semua dapat mengatasi ketika terjadi masalah dalam aktivitas silat, mari kita semua belajar kalau ada yang ngantuk silahkan untuk ngopi agar proses belajar lebih khusu Insya Allah semoga kita mendapat keberkahan dalam pelatihan pengobatan tradisional cedera “Ujar Herman Budianto dalam sambutannya.
Para pesilat mendapatkan materi seputar cedera saat latihan dan praktek bagaimana menanganinya dengan dibina langsung oleh Bapak Yusuf Sarwoedi narasumber workshop pengobatan tradisional.
” Alhamdulilah ini baru pertama kalinya kami mengikuti pelatihan ini, sangat bagus dan kami banyak mendapat pengetahuan dari acara ini ” Ungkap Dandi (28th) peserta workshop dari Ponpes Bunyan Indonesia Cikarang Barat , Bekasi.
Selain materi dan praktek para peserta mendapatkan sertifikat pelatihan dari panitia Kampoeng Silat Jampang Dompet Dhuafa
Puluhan Guru Silat sangat antusian mengikuti Workshop Manajemen Perguruan Silat yang diadakan oleh Kamapung Silat Jampang (KSJ). Workshop dengan tema “Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan dan Kreatifitas Guru Silat di era Globalisasi” ini bertujuan untuk Membantu Perguruan-perguruan Silat bisa tumbuh dan berdaya di era globalisasi saaat ini.
Manajemen merupakan hal utama untuk memajukan perguruan silat.Paling tidak ada 2 manajemen yang harus dibangun oleh perguraan silat, yaitu manajemen kreatifitas dan manajemen kepimpinan. Dua materi manajemen ini dibahas oleh pakar-pakar manajemen silat yang sudah menggeluti dunia silat.
Agung Riyadi (Mas Gunggung) dari FP2STI selaku pembicara pertama memaparkan bagaimana manajemen kreatifitas perguruan silat. Ia mengajak para guru silat untuk terus berpikir kreatif guna membesarkan perguruannnya. Selain itu dalam materi kedua Herman Budianto selaku Ketua Kampung Silat Jampang memberikan materi tentang manajemen kepemimpinan. Ia menjelaskan bahwa manajemen kepimpinan dalam perguruan silat menjadi faktor penting untuk perguruan silat itu bisa tumbuh atau tenggelam.
Acara yang diselenggarakan di Aula Masjid Al Madinah ini mendapat sambutan postif dari pera guru silat yang hadir dari berbagai macam perguruan, termasuk diantaranya 30 perguruan yang tergabung dalam Kampung Silat Jampang.
Dalam rangka mempererat tali silaturahmi antar kelembagaan dan budaya Ketua umum KSJ (Kampoeng Silat Jampang – Dompet Dhuafa) Ust. Herman Budianto, Msi dan Staf Shegi beserta Guru Besar Perguruan Silat Pusaka Sabandar Babeh Malik lakukan kunjungan Ke Lembaga Adat Tatar Sunda dijalan lapangan tembak 300 Lembah Jurig No.40 Cibungbulang Kabupaten Bogor, Selasa (18/02/2020).
Dalam Kunjungan tersebut berharap kedua lembaga budaya tersebut bisa saling bersinergi bersama sama memajukan dalam segala bidang terutamanya bidang kebudayaan salah satunya memajukan pencak silat diseluruh Indonesia Khususnya Jawa Barat.
Ketua KSJ berharap dengan kunjungan ini ke lembaga adat tatar Sunda selain silaturahmi juga untuk lebih memperkuat dalam menjalin kerjasama dan lebih solid Kami (KSZ.red) dari kebudayaan Silat sedang lembaga adat tatar Sunda kebudayaan secara umum untuk itu mudah-mudah sinergitas ini bisa memajukan dalam segala hal.
Harapan dari Ketua KSJ ” Ya Harapannya tentu masing masing dari lembaga kita akan semakin besar tujuan nya tercapai dengan baik, semakin profesional semakin amanah mengembangkan ini sehingga masyarakat merasakan kehadiran kita ini sangat bermanfaat jadi dengan adanya lembaga-lembaga seperti Tatar Sunda maupun KSJ ini sangat baik, Jadi bagi masyarakat maupun pemerintah bisa merasakan manfaat yang besar”Tuturnya.
“Dengan silaturahmi ini Insyaallah kita bisa bersinergi dan bekerjasama dalam berbagai bidang , dua lembaga yang besar bekerjasama Insyaallah bermanfaat. Bagi masyarakat sunda khususnya”Ucap Abah Gumay.(Mr)
Sumber : http://infonewsnusantara.com/2020/02/18/kunjungan-ketua-umum-ksj-ke-lembaga-adat-tatar-sunda-untuk-jalin-kerjasama/
Seorang pesilat apalagi seorang guru silat haruslah mempunyai kemampuan mengobati cidera seperti keseleo, salah urat, patah dll yg bisa terjadi ketika latihan atau sebab lain.
Kampoeng Silat Jampang (KSJ) mengajak para pesilat dan masyarakat umum yang ingin belajar pengobatan untuk hadir pada acara :
*Workshop Pengobatan Tradisional Cedera*
*Nara sumber : Yusuf Sarwoedi ” Kang Iyus” pengurus perguruan Padjadjaran Cimande*
🗓 Hari : Minggu, 8 Maret 2020 ⏰ 13.00 – 18.00 WIB 🏠 Pendopo Kampoeng Silat Jampang Kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa Jl Raya Parung Bogor km 42 Desa Jampang Kec. Kemang.
Ujian Kenaikan Tingkat Nasional (UKTN) diselenggarakan oleh KATEDA PTI di Kampoeng Silat Jampang, Parung, Bogor pada hari Sabtu-Minggu, 25-26 Januari 2020.
Siswa KATEDA PTI peserta UKTN berasal dari Kateda PTI Bogor, Bandung, Cirebon, Depok dan CIlegon. Selain itu, beberapa perguruan yang tergabung dalam Perkumpulan KATEDA INDONESIA turut berpartisipasi pada acara UKTN tersebut, antara lain KATEDA MATAHARI, KATEDA MEC, KATEDA BlackBelt dan KATEDA SumSel. Ujian sabuk berwarna (putih hingga coklat) diikuti oleh 95 siswa, ujian tingkat pelatih diikuti oleh 12 pegiat dan ujian tingkat guru diikuti oleh 9 pegiat.
Untuk ujian tingkat guru penyelenggaraannya dipimpin langsung oleh Kak Otong Barudin selaku Mahaguru KATEDA INDONESIA. Dalam kata sambutannya pada acara penutupan UKTN, Kak Made Suwandi selaku Ketua Umum Perkumpulan KATEDA INDONESIA sekaligus sesepuh KATEDA PTI, menyemangati para siswa KATEDA peserta UKTN. Beliau mengatakan bahwa setiap pegiat KATEDA akan mendapatkan paling tidak tiga manfaat dari pelatihan KATEDA, yaitu peningkatan kesehatan dan kebugaran, latihan kepemimpinan, dan pengembangan potensi diri yang akan menunjang karir para siswa pada masa yang akan datang.
Seusai acara UKTN, perwakilan dari berbagai perguruan mengikuti rapat Pengurus Perkumpulan KATEDA INDONESIA. Dalam rapat tersebut, sehubungan dengan kevakuman Pengurus Harian, Kak Otong Barudin selaku Ketua Majelis Keilmuan KATEDA INDONESIA menunjuk GB Zamrowi Hasan untuk menjabat sebagai Ketua Harian Perkumpulan KATEDA INDONESIA.
Untuk selanjutnya diamanatkan agar GB Zamrowi Hasan mengadakan rapat Pengurus Harian guna menyusun personalia Pengurus Harian Perkumpulan KATEDA INDONESIA dan merancang Program Kerja Perkumpulan KATEDA INDONESIA untuk tahun 2020.