Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan dan Kreatifitas Guru Silat di era Globalisasi

Loading

Puluhan Guru Silat sangat antusian mengikuti Workshop Manajemen Perguruan Silat yang diadakan oleh Kamapung Silat Jampang (KSJ). Workshop dengan tema “Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan dan Kreatifitas Guru Silat di era Globalisasi” ini bertujuan untuk Membantu Perguruan-perguruan Silat bisa tumbuh dan berdaya di era globalisasi saaat ini.

Manajemen merupakan hal utama untuk memajukan perguruan silat.Paling tidak ada 2 manajemen yang harus dibangun oleh perguraan silat, yaitu manajemen kreatifitas dan manajemen kepimpinan. Dua materi manajemen ini dibahas oleh pakar-pakar manajemen silat yang sudah menggeluti dunia silat.

Agung Riyadi (Mas Gunggung) dari FP2STI selaku pembicara pertama memaparkan bagaimana manajemen kreatifitas perguruan silat. Ia mengajak para guru silat untuk terus berpikir kreatif guna membesarkan perguruannnya. Selain itu dalam materi kedua Herman Budianto selaku Ketua Kampung Silat Jampang memberikan materi tentang manajemen kepemimpinan. Ia menjelaskan bahwa manajemen kepimpinan dalam perguruan silat menjadi faktor penting untuk perguruan silat itu bisa tumbuh atau tenggelam.

Acara yang diselenggarakan di Aula Masjid Al Madinah ini mendapat sambutan postif dari pera guru silat yang hadir dari berbagai macam perguruan, termasuk diantaranya 30 perguruan yang tergabung dalam Kampung Silat Jampang.

Ayo Majukan Perguruan Silat Indonesia

 

#silat #pesilatmuda #ipsi #silatindonesia
#silatprestasi #silatjampang #kampungsilat #kampungsilatjampang
#ThePowerOfSilat

Workshop Pengobatan Tradisional untuk Cidera

Loading


Seorang pesilat apalagi seorang guru silat haruslah mempunyai kemampuan mengobati cidera seperti keseleo, salah urat, patah dll yg bisa terjadi ketika latihan atau sebab lain.

Kampoeng Silat Jampang (KSJ) mengajak para pesilat dan masyarakat umum yang ingin belajar pengobatan untuk hadir pada acara :

*Workshop Pengobatan Tradisional Cedera*

*Nara sumber : Yusuf Sarwoedi ” Kang Iyus” pengurus perguruan Padjadjaran Cimande*

🗓 Hari : Minggu, 8 Maret 2020
⏰ 13.00 – 18.00 WIB
🏠 Pendopo Kampoeng Silat Jampang Kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa Jl Raya Parung Bogor km 42 Desa Jampang Kec. Kemang.

*INVESTASI 100 rb*
*45 rb untuk keluarga KSJ*

*Cofee break, Snack + Praktek pengobatan*

Narahubung : Shegi 089659770930

https://goo.gl/maps/5KTqYNLaBcD

Deen Camp Dari Australia Belajar Silat PraktisDeen Camp Belajar Silat di Kampung Silat Jampang (KSJ

Loading

Deen Camp hari ke 5 peserta dari Australia belajar silat praktis bersama Kampung Silat Jampang (KSJ) di Kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa pada pukul 07.00 – 08.00 Wib
.
Beberapa jurus diajarkan kepada peserta Deen Camp mulai dari Jurus pertahanan dan melepaskan dari serangan.

Setelah belajar silat peserta Deen Camp melanjutkan kegiatan Shalat Dhuha, sarapan pagi dan Memorization, berkunjung ke Kantor Desa Jampang yang berada di kawan Zona Madina Dompet Dhuafa serta dilanjutkan dengan ishoma.

#kampungsilatjampang

#Dompetdhuaf (more…)

Lewat Manajemen Perguruan Silat: KSJ Sasar Banyak Aspek Kehidupan

Loading

 

Dompet Dhuafa Post Image
Herman Budianto, selaku Ketua Kampoeng Silat Jampang (KSJ) Dompet Dhuafa mengutarakan betapa pentingnya manajemen perguruan silat dengan perkembangan silat itu sendiri. Ia mengutarakan hal tersebut dalam acara “Silaturahim Silat Tradisional Indonesia 2019″

“Kita sering berinteraksi dan kami melihat mereka sangat tradisional. Sampai tradisionalnya semua pengaturan masih berada di satu orang, satu guru. Tidak ada manajemen. Dampaknya bisa buruk bagi dunia silat. Kalau gurunya meninggal, maka semua ilmu akan terbawa meninggal bersama gurunya. Maka dari situ harus ada perbaikan. Kita harus mengubah tradisional ini menjadi lebih modern. Kita kenalkan dengan konsep organisasi. Kita ajak mereka mengurus badan hukum entah dari yayasan atau perkumpulkan. Kita siapkan pelatihan untuk membuat organisasi tadi. Kita kenalkan visi-misi, tujuan, hingga kurikulum,” ujar Herman, ketika ditemui di Padepokan Pencak Silat Indonesia, Pinang Ranti, Makassar, Jakarta Tmur.

Silat di mata sebagian masyarakat juga masih belum dianggap penting. Lantaran dengan melekatnya stigma dunia silat dengan sifat mistis, mendorong sebagian masyarakat menjauhkan diri dari silat.

“(Stigma) mistis masih melekat. Untuk itu kita perlu mengenalkan silat lebih jauh dengan pendekatan filosofis dan manajerialnya. Kita juga sudah beberapa kali melakukan pembicaraan dengan anggota dewan, dinas pendidikan, dinas pariwisata. Menyampaikan konsep-konsep kurikulum silat. Sehingga mengusulkan tidak hanya menjadi ekstrakulikuler, tapi menjadi muatan lokal. Namun ini memang masih proses,” lanjutnya.

Banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan menggeluti silat. Baik segi ekonomis, akademik, seni dan lain-lain. Coba tengok Iko Uwais, melalui silat ia mengenalkan seni bela diri ke dalam film yang telah dinikmati tidak hanya orang Indonesia, tetapi juga mancanegara.

“Melalui seminar bedah buku dan acara ‘Silaturahim Silat Tradisional Indonesia 2019’ ini diharapkan menambah komitmen kita tuk tetap bersemangat melestarikan silat tradisional Indonesia. Harapannya di akhir 2019, silat diakui menjadi kekayaan budaya Indonesia oleh UNESCO,” terang Sahrawardi, selaku Ketua Panitia.

Hadir pula pegiat-pegiat hebat dunia silat seperti Mayjend TNI (Purn) Dr. H. Eddie M. Nalapraya (Bapak Pencak Silat Dunia), Khairul Jasmi (Komisaris PT.Semen Padang), Edwin H. Abdullah (Wakil Direktur Utama PT. Angkasa Pura II), dan Arifian Purwakanta (Direktur Utama BAZNAS). (Dompet Dhuafa/Fajar)

Pelatihan Caracter Building Pesilat Kampung Silat Jampang

Loading

Kampung Silat Jampang (KSJ) Dompet Dhuafa, dalam kegiatan peningkatan kapasitas bagi 22 perguruan silat yang tergabung dalam Kampung Silat Jampang membuat kegiatan pesantrean silat, yang diisi dengan program pelatihan pembangunan karakter (caracter building) dengan mengangkat tema Membangun Insan Silat yang Berkarakter.

Kegiatan pesantren kilat kali ini diikuti oleh 22 perguruan silat dan di buka langsung oleh Ketua Kampung Silat Jampang Ust Herman Budianto.” ujar Jabaludin Raisha, salah satu pengurus KSJ, dalam laporannya.

Dalam sambutannya, Ketua KSJ Herman Budianto mengatakan, membangun karakter para pesilat menjadi sangat penting saat ini. Karena bangsa Indonesia, sedang luntur dalam pembangunan karakter. “Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para pesilat mampu mengasah rasa empati, peduli, mau berkurban dan berbagi ilmu dalam mengembangkan silat. Agar kedepannya, perguruan silat dan para pesilat, mampu berkembang dan bisa memajukan silat dengan karakter jiwa pesilat yang utuh.” tutur Herman Budianto.

Pelatihan peningkatan karakter ini, menghadirkan seorang Trainer Karakter Building, Asep Safaat, yang selama 2 jam memberikan berbagai ilmu mengenai pembangunan karekter.

Sementara salah satu peserta pelatihan, Tono Hartono dari Perguruan Silat Mata Hati, kegiatan tersebut sangat berguna. Menurutnya, bagi pesilat pelatihan semacam ini merupakan hal baru. Karena biasanya hanya rutin melakukan kegiatan pelatihan silat. “Sementara di KSJ, kami di latih bukan hanya ilmu silat, melainkan mendapatkan pelatihan soal pembangunan karakter,” ujar Tono Hartono. Dirinya jug mengaku merasa bangga bisa bergabung dalam keluarga besar KSJ Dompet Dhuafa. Kegiatan pesantren silat KSJ, sambungnya, bukan hanya menyajikan materi pengembangan karakter, tapi dirangkai dengan kegiatan sedekah jurus KSJ yabg dipersembahkan 22 perguruan sikat. “adanya jurus KSJ dianggap penting, karena saat ini KSJ belum memiliki jurus yang baku yang bisa di tampilkan dalam kegiatan festival silat. ” ujarnya.

Selain sedekah jurus silat KSJ, kegiatan juga diisi dengan penyerahan parsel lebaran oleh ketua KSJ kepada para dewan guru/pelatih yang selama ini berdedikasi membangun silat di KSJ. Bingkisan parsel  juga di berikan kepada 10 pesilat dhuafa yang berprestasi. Kegiatan di tutup dengan Tausiah menjelang berbuka dan sekaligus buka puasa bersama oleh Ust Herman Budianto (mul).

Rapat Perencanaan Strategis Kampung Silat Jampang 2020

Loading

Alhamdulillah bersama Bapak Silat Dunia Bapak H Mayjend Dr Eddy Marzuki Nalapraya dan 50 Guru dan Pesilat berkumpul di Cipayung Bogor untuk membuat Perencanaan Strategis KSJ

Untuk berkembang dengan baik maka pencak silat harus berbena, perlu peningkatan Manajemen Pencak Silat. Ilmu silat, value dan budaya silat tidak akan berkembang baik tanpa pembenahan Manajemen Pencak Silat.

Alhamdulillah dengan arahan Bpk Mayjend Dr Eddy Nalapraya dan Herman Budianto sebagai Ketua KSJ Dompet Dhuafa, renstra silat berjalan denga lancar.

Kami ucapkan terima kasih kepada Bpk Mayjend Dr Eddy Nalapraya dan kepada seluruh Guru serta Pesilat yg hadir.

Semoga menjadi amal sholeh kita semua. Aamiin ya rabbal’alamin