Dalam upaya memperkenalkan silat sekaligus untuk memperoleh pengakuan Dunia bahwa pencak silat adalah kebudayaan asli Indonesia, Kampung Silat Jampang ( KSJ )melaksanakan serangkaian kegiatan silat di Luar Negeri dalam rangkaian Program Silat Goes to UNESCO
Kampung Silat jampang zona madina dompet dhuafa dalam upaya memperkenalkan silat kepada dunia dengan cara memperkenalkan Silat for Women Self Defense ( SWSD) di Hongkong bertempat di Pantai Tsuan Wan West yang dilaksanakan pada tanggal 9 April 2017. Kegiatan yang langsung diprakasai oleh ketua KSJ yaitu Bapak Herman Budianto,Msi dimana beliau juga bertindak sebagai instruktur dalam kegiatan tersebut. Kegiatan yang dimaksudkan sebagai upaya dalam memberikan pembekalan kemampuan beladiri praktis untuk Tenaga Kerja Indonesia yang berada di Hongkong, adapun materi SWSD ini meliputi praktek beberapa jurus praktis berupa pukulan, tendangan, serangan, bantingan, buka kuncian lawan dan lain sebagainya.
Berbicara mengenai SWSD sudah pasti pesertanya adalah 100% perempuan, dimana para pekerja perempuan ini memiliki daerah asal di Indonesia yang berbeda beda, seperti ; Banten, Malang, Blitar, Ponorogo, Lampung, Jakarta, Batang, Pemalang, Brebes, Demak, Banjar Negara, Kediri, Pati dll, dimana penempatan kerja pun juga berbeda kota, seperti ; di hongkong city, khunthong, kwooloon, Kenedy town, sam stui po dll yang memiliki jarak tempuh berbeda-beda untuk sampai ke tempat pelatihan ini, bahkan yang terjauh harus menempuh dengan naik kapal penyebrangan hampir 1 jam perjalanan.
Dalam pelatihan SWSD ini tidak hanya Dalam kegiatan ini tidak hanya latihan silat tapi juga tausyiah yang tujuannya bahwa tidak hanya harus sehat dan mampu bela diri tetapi juga adanya pemahaman keislaman dari para peserta.
Ketua KSJ Bapak Herman Budianto, dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa SWSD sangat penting untuk meminimalkan tingkat kriminalitas dan pelecehan seksual terhadap para Tenaga Kerja Indonesia dimana untuk Hongkong sendiri terdapat 150.000 pekerja sekaligus dapat meningkatkan pemahaman nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari serta diakuinya pencak silat adalah kekayaan budaya yang berasal dari negara Indonesia oleh UNESCO.
Dompet Dhuafa Hongkong sebagai mitra kerja sangat mengapresiasi kegiatan SWSD dari KSJ ini, hal ini dikarenakan pelatihan ini benar-benar sangat diperlukan oleh para saudara kita para pekerja migran agar dapat menurunkan tingkat kejahatan, pelecehan dan penganiyaan seperti yang sering terjadi dan dialami oleh para pekerja yang berasal dari Indonesia. Melalui pelatihan SWSD ini diharapkan dapat menjadi bagian dari advokasi dompet dhuafa sebagai lembaga yang konsen dalam pendampingan para pekerja migran. Selain itu juga kami dari dompet dhuafa hongkong juga tetap memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan, pendidikan kejar paket B dan C agar tingkat pendidikan dapat menjadi target disaat mereka bekerja di sini, ujar Bapak Ilham GM DD Hongkong
Menurut salah seorang peserta pelatihan SWSD yang berasal dari Magetan Jawa Tengah, Ibu Rasyida menagtakan bahwa pelatihan seperti ini sangat kami perlukan dan pada saat ini masih banyak teman teman pekerja migran yang tidak bisa ikut dikarenakan waktu libur yang berbeda hari, kami berharap pelatihan ini dapat dilakukan secara reguler seperti pembinaan oleh ustadz untuk kajian agama Islam.
Seperti diketahui Kampung Silat Jampang Zona Madina saat ini beranggotakan 21 perguruan silat baik itu tradisi maupun prestasi. Berlokasi di desa jampang kecamatan kemang kabupaten bogor, KSJ berkhidmat untuk memajukan Silat Indonesia yang mendunia. Kampung Silat Jampang di design dan dikembangkan dengan konsep kawasan pengembangan silat terpadu dengan berlandaskan tata nilai Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin dengan tujuan sebesar besarnya memajukan perguruan silat dalam arti luas yang meliputi pengembangan perguruan, peningkatan kapasitas dan menanamkan nilai luhur silat secara terintegrasi. Dalam pengembangan Program Silat KSJ meliputi ; pengembangan silat prestasi, silat tradisi dan pengembangan literasi dan riset yang didalamnya ada perpustakaan silat yang memiliki 658 buku silat, koleksi senjata tradisional dan 78 mendali atlet KSJ dengan buku yang dihasilkan ada 2 buku ; Kampoeng Silat Jampang dan Manajemen Perguruan Silat.