Silat Paseban diciptakan oleh Engkong Mohammad Saleh bin Salman. Pria yang kerap dipanggil Engkong Saleh atau Babe Aleh ini orang Betawi asli dari Paseban. Paseban adalah salah satu kawasan di Salemba Jakarta Pusat. Budayanya banyak dipengaruhi oleh budaya China dan Arab. Mengenai penamaan kampung tersebut menjadi Kampung Paseban, konon karena di daerah itu terdapat rumah dengan halaman luas dan teras besar semacam pendopo. Dalam bahasa setempat, pendopo tersebut disebut dengan istilah paseban. Akhirnya nama itu melekat menjadi nama kampung tersebut.
Dahulu, daerah Paseban terkenal sebagai gudangnya jagoan silat. Ada beberapa aliran silat di kampung ini seperti Serasi, Sabeni, Pengasinan, Tiga Berantai, dan yang lainnya. Namun, yang menonjol dan menjadi ciri khas kampung ini adalah Silat Paseban-Gerak Paksa Melintang Patah.
Awalnya, perguruan yang didirikan Engkong Saleh ini bernama Perguruan Silat Sinar Paseban. Pada perkembangannya, dengan seizin Engkong Saleh, salah satu cucunya yg bernama Babe Cacang S. Murtadho mendirikan Pendidikan Silat Taqwa Betawi.
Sekitar tahun 1950, Engkong Salim bin Sinan belajar silat aliran Paseban di daerah Paseban, tepatnya didepan Toko Maju Paseban langsung di bawah bimbingan Engkong Saleh. Setelah belajar tidak terlalu lama, Engkong Salim mulai diminta untuk membantu melatih anggota baru dan mulai menggembangkan Silat Paseban terutama di daerah Depok, Kebon Duren dan sekitarnya dengan nama Perguruan Silat Sinar Kalimulya dan sering disebut dengan nama Paseban Lama.
Setelah sempat vakum beberapa waktu, Engkong Salim mulai melatih kembali beberapa anggota pesilat yang mau belajar aliran Paseban dan pada tahun 2012 tepatnya 07 Oktober 2012. Atas restu dan izin dari putri Engkong Saleh bin Salman, yaitu Ibu Hj. Tati Rumiyati Saleh binti H. Muhammad Saleh bin Salman, Beliau berkenan untuk menyerahkan dan mewariskan sekaligus memberikan mandat kepada Engkong Salim bin Sinan untuk mewariskan dan mengembangkan silat aliran Paseban. Perguruan ini kemudian diberi nama Keluarga Pencak Silat (KPS) Gerak Paseban yang di dalamnya Ibu Tati sendiri menjadi Guru Besar Kehormatan KPS Gerak Paseban.
Aliran silat ini memiliki beberapa ciri khas, di antaranya serangannya yang mengandalkan tenaga (power), pukulan-pukulan jauh, variasi teknik tangkapan, kuncian, patahan dan juga bantingan termasuk beberapa teknik pergumulan. Pola serangannya selalu maju, tidak ada mundur. Dalam jarak menengah akan dilancarkan serangan mulai dari pukulan, tendangan, sikutan, dan dengkul.
Ketika dalam jarak rapat, maka kuncian, tangkapan, patahan dan bantingan yang akan dilancarkan.
Ajaran Silat Paseban memiliki 18 jurus dengan 6 jurus sebagai jurus dasar. Selain itu ditambah dengan variasi Jurus Praktek yang jumlahnya bisa mencapai sekitar 350 teknik. Semua prinsip dan gerakan asli terus dilestarikan dan pertahankan mengingat sejarah dan kearifan yang masih diwariskan turun temurun.
Salah satunya adalah bahwa silat adalah untuk “Menjaga Diri bukan Membela Diri” dikarenakan Keluarga Pencak Silat Gerak Paseban senantiasa berusaha untuk menjaga diri agar tidak berbuat kesalahan dan selalu menjaga tali silaturahim sesama manusia.
Dengan moto “DENGAN SHOLAT DAN SILAT KAMI MENJAGA DIRI” diharapkan semua anggota KPS GERAK PASEBAN senantiasa menjadi pribadi yang sholeh, arif, bersahaja dan berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, Nusa dan Bangsa.
Setiap Anggota tidak boleh menggunakan ilmunya untuk berbuat kemunkaran dan bersikap sombong. Akan tetapi diharapkan semua anggota KPS menjadi pribadi yang sholeh, arif, bersahaja dan berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, Nusa dan Bangsa.GERAK PASEBAN senantiasa harus digunakan untuk mencari banyak saudara dan selalu menjalin silaturrahim kepada sesama manusia.
Salah satu jurus yang paling mashur adalah Gerak Paksa Melintang patah (Jurus PASEBAN), selain itu ada Jurus Pancer, Jurus Sembilan Beset, Jurus Sembilan Deprok dll.
Makna yang terkandung dalam setiap jurus adalah, bahwa jika kita akan menyerang maupun menerima serangan harus dapat membuat lawan melintang. Sehingga dapat dipatahkan semua serangannya dan dapat membedakan antara serangan yang bersifat hanya bercanda dengan serangan yang berbahaya.
Saat ini, KPS Gerak Paseban memiliki 360 siswa dengan 15 orang pelatih. Beberapa tempat latihannya adalah kediaman Engkong Salim di Depok; Pesantren Riyadhul Jannah, Jampang Parung; Pesantren Al- Hidayah Boarding School (HBS), Rawa Denok, Sawangan Depok; serta SDN Kalimulya 3 Kebonduren , Depok.
Tidak semua orang dapat diterima menjadi siswa. Semua harus melalui tahap penyaringan dan tanya jawab. Setiap yang belajar silat ini harus yakin akan Jurus PASEBAN. Hanya orang yang berhati bersih lah yang dapat menerima jurus-jurus di perguruan ini.
Sumber : Kampoeng Silat Jampang