Salah satu aspek yang tidak kalah penting dalam pencak silat adalah aspek seni pencak silat, yang lebih populer di Jawa Barat dengan sebutan ibing namun tidak sedikit orang menyebut aspek seni pencak silat ini dengan istilah tari pencak silat padahal dalam kenyataan yang sebenarnya bahwa istilah ibing pencak silat dengan istilah tari pencak silat mempunyai pengertian yang berbeda. Ibing Pencak Silat mempunyai pengertian yang lebih mendalam dibanding tari pencak silat, karena dalam ibing pencak silat selain ada unsur keindahan gerak di dalamnya, mempunyai tujuan akhir menjatuhkan lawan, sehingga dalam ibing pencak silat unsur beladirinya lebih menonjol. Sedangkan istilah tari lebih ditekankan pada unsur keindahannya saja tidak ada unsur beladirinya, seperti tari-tarian yang sering kita lihat. Oleh karena itu rasanya kurang tepat apabila pencak silat disebut sebagai tari pencak silat, sebab pada umumnya para ahli pencak silat di Jawa Barat menyebut seni pencak silat dengan sebutan ibing pencak silat bukan tari pencak silat.
Pada mulanya pencak silat lahir karena kebutuhan masyarakat untuk mempertahankan diri, dapat dipahami kalau aspek yang menonjol adalah aspek beladiri. Namun pada kurun waktu tertentu, disebabkan situasi politik pada saat itu (zaman penjajahan Belanda) yang tidak begitu respek terhadap beladiri pencak silat, maka pengembangan pencak silat beralih dari aspek beladiri ke aspek seni. Hal ini merupakan salah satu taktik dari para pendekar pencak silat untuk tetap melestarikan pencak silat. Padahal jika diperhatikan lebih seksama, justru dalam seni pencak silat tersembunyi kaidah beladiri pencak silat.
Di Jawa Barat, di samping dikenal dengan aspek beladirinya, yang lebih dikenal dengan sebutan buah atau eusi, dikenal pula aspek pencak silat seni yang disebut kembang atau ibing pencak silat, sehingga apabila mendengar kata pencak yang terbayang oleh masyarakat Jawa Barat bukanlah suatu sistem pembelaan diri, melainkan suatu seni ibing pencak silat yang diambil dari gerak serangan dan belaan.
Ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam ibing pencak silat, antara lain:
Pertama, unsur kekayaan gerak (wiraga) yaitu kekayaan gerak atau jurus-jurus yang dimiliki oleh seorang pesilat selama belajar di perguruannya, sehingga penampilannya menjadi tidak monoton atau membosankan apabila tampil di atas pentas (terutama dalam pertandingan seni pencak silat), tetapi apabila dalam kaulan (spontanitas) pada acara hajatan unsur kekayaan geraknya tidak begitu diperhatikan pesilat yang penting pesilat mampu memperagakan gerakannya dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah pencak silat karena tidak terikat oleh sistem penilaian dari juri seperti dalam pelaksanaan pertandingan pencak silat seni.
Kedua, unsur irama (wirahma) atau musik, unsur inilah yang membedakan aspek seni dengan aspek yang lain dalam pencak silat. Gendang Pencak adalah merupakan sejenis alat musik tradisional yang biasa dipakai mengiringi pesilat yang tampil di atas panggung atau pentas dan alat tradisional ini sering digunakan dalam pertandingan pencak silat seni dan acara khitanan atau acara kesenian daerah lainnya, daerah ? daerah yang masih mempergunakan peralatan tradisional ini di antaranya, daerah Bogor, Sukabumi, Bandung, Cianjur, Garut, dan banyak lagi daerah lainnya di Jawa Barat.
Seperangkat peralatan pengiring seni pencak silat atau lebih dikenal dengan nama kendang pencak silat adalah: 1. Gendang induk, (Kendang indung) 2. Gendang anak, (kendang anak) 3. Kulanter (kendang kecil) 4. Terompet (tarompet) 5. Goong (Gong)
Gendang pencak dimainkan oleh 4 (empat) orang penabuh (nayaga/wiyaga). Mereka mempunyai tugas masing-masing dalam pelaksanaannya sehingga gendang pencak silat mempunyai nilai seni kedaerahan yang khas dan selain itu mempunyai nilai keindahan, etika, dan estetika. Adanya keserasian dari irama gendang, terompet, dan gong yang mengeluarkan bunyi tersendiri membuat orang yang mendengarnya menjadi kagum apalagi apabila irama ini sambil dihayati, dinikmati, dan dirasakan akan memiliki nilai seni yang sangat tinggi. Ada beberapa kelebihan dari penabuh kendang pencak silat yang sudah berpengalaman selain mampu mengiringi ibing pencak silat yang sudah dirancang sebelumnya, ia mampu mengiringi gerakan-gerakan lain yang tidak dirancang sebelumnya atau gerakan beladiri lain diluar pencak silat yang ingin mencoba diiringi oleh tabuhan kendang pencak silat, biasanya penabuh mempergunakan irama padungdung karena irama ini dianggapnya lebih mudah bila dibandingkan dengan irama paleredan atau tepak dua. Apabila pesilat yang sedang tampil di atas pentas tiba-tiba melakukan kesalahan maka iramanya tidak akan cocok dengan gerakan yang ditampilkan, dan yang melihat akan menilai bahwa penampilan pesilat tadi belum paham dengan irama gendang pencak yang mengiringinya. Oleh karena itu, seorang pesilat seni sebelum tampil di atas pentas perlu latihan lebih dahulu dengan tekun dan serius serta harus peka terhadap gerakan ? gerakan yang akan ditampilkannya di atas pentas serta diwajibkan memperhatikan patokan-patokan irama ibing pencak silat yang sudah ada, misalnya ibing paleredan, tepak dua, tepak tiga, padungdung, dan lain sebagainya.
Ketiga, unsur penjiwaan gerak (wirasa) yaitu salah satu unsur yang sangat penting dimiliki oleh seorang pesilat karena penjiwaan gerak ini sulit dipelajari dan dipahami pesilat di samping memerlukan waktu yang cukup lama. Penjiwaan gerak merupakan salah satu unsur yang mempunyai nilai seni beladiri tinggi dalam aspek pencak silat seni. Oleh karena itu, pesilat dituntut harus menguasai arti dan makna gerak pencak silat yang sebenarnya, serta mengerti maksud dan tujuan dari jurus-jurus dan teknik-teknik pencak silat yang dipelajarinya.
Di samping unsur-unsur tersebut di atas, ada faktor pendukung lainnya yang tidak bisa dipisahkan dari aspek seni pencak silat, antara lain pakaian pencak silat, pakaian pencak silat di Jawa Barat umumnya disebut pangsi, pangsi dipakai oleh seorang pesilat pada waktu pentas (tampil) dalam pertandingan, latihan, ujian kenaikan tingkat, dan pada upacara-upacara tertentu. Tokoh-tokoh pencak silat biasanya memakai pangsi warna hitam dengan ikat kepala barangbang semplak atau peci, ikat pinggang kulit atau kain sarung, namun sekarang pakaian pencak silat sudah dikemas sedemikian rupa disesuaikan dengan kebutuhan, termasuk warna pakaian tidak selalu hitam-hitam, begitupun dalam sabuk (ikat pinggang) disesuaikan dengan tingkatan masing-masing, terutama dalam pertandingan pencak silat seni.
Berdasarkan survey banyak sekali sebab orang mau belajar silat yaitu
1. Melestarikan budaya Indonesia 2. Untuk menjaga diri dari bahaya 3. Untuk olah raga, kesehatan 4. Untuk menambah silahturahim 5. Untuk menjadi atlit, menjadi artis
Semua alasan tersebut tentu benar semua, dan akan memotivasi kita semua untuk terus belajar silat.
Tetapi ada jawaban yang menarik lainnya yaitu :
” Bahwa Belajar Silat Untuk Kehidupan”
Maksudnya bagaimana?
1. Belajar silat agar lebih bisa memaknai kehidupan yang dianugerahkan oleh Allah. Menghayati tiap gerakan silat sebagai bagian nikmat besar dari Allah.
2. Belajar silat dan menggunakan silat untuk kebahagiaan kehidupan di dunia dan utamanya akhirat.
Dengan silat maka kita lebih bisa beribadah khusyu kepada Allah, dengan silat kita akan semakin bermanfaat untuk keluarga, untuk tetangga, untuk bangsa dan juga untuk agama.
Sehingga tiap gerak kita akan menjadi energi amal sholeh yang akan mendapatkan barokah, rahmat dan ridho dari Allah.
Jangan sampai kita hanya sibuk bersilat, sibuk berjurus tetapi tidak memberikan dampak kebaikan bagi kehidupan.
Jadi silat bukan hanya untuk silat, tetapi silat untuk kehidupan.
Hampir semua silat mempunyai teknik pernafasan, ada yang menggunakan pernafasan keras dan ada yang lembut, dan yang mengkombinasikan antara keras dan lembut.
Masing-masing perguruan mempunyai tekniknya sendiri.
Secara umum teknik pernafasan adalah dengan menarik udara dari hidung, ditahan di perut lalu dikeluarkan. Ada juga yang mempunyai teknik khusus yaitu dengan menyalurkan pada bagian tertentu lalu dibuang melalui mulut.
Secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa manusia memiliki unsur kimia tubuh (Body Chemistry) yang bernama ATP (Adenosin Tri Phosphate). ATP ini dapat berubah menjadi energi melalui proses metabolisme tubuh.
ATP berfungsi sebagai energi cadangan. Misalnya, setelah kita berolahraga dan kelelahan, kemudian bila diistirahatkan sejenak maka tubuh kita akan pulih kembali.
Energi yang dihasilkan oleh ATP dalam keadaan sehari-hari berupa panas tubuh, membantu lancarnya penyaluran adrenalin, menghidupkan kimia tubuh untuk membentuk kekebalan tubuh (zat antibodi), menghidupkan aktifitas pencernaan dan menghidupkan semua aktifitas organ dalam tubuh manusia.
Berdasarkan penelitian, manusia dalam kehidupan sehari-hari hanya menggunakan sekitar 2,5% dari seluruh fasilitas energi tubuhnya. Sedangkan yang 97,5% lainnya tersembunyi sebagai cadangan di ulu hati.
Permasalahannya adalah bagaiman cara mengoptimalkan dan membangkitkan energi yang tersimpan itu agar dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Manusia jika mampu meningkatkan kekuatannya sebesar 0,1-0,3% (sehingga menjadi 2,6-2,8%) dapat membunuh seekor kuda dalam sekali pukul atau dapat mematahkan lima batang kikir baja yang ditumpuk, memecahkan batu kali pun bukan halangan bagi yang memiliki tenaga dalam.
Teknik pernafasan adalah salah satu cara untuk dapat menguatkan tenaga dalam manusia, tanpa menggunakan kekuatan jin maka manusia atas kehendak Allah mampu melakukannya seperti yang disebutkan dalam Al Quran.
“Sulaiman berkata, “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri?” ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin berkata, “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya.” Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” (QS An Naml : 38-39)
Para ulama menjelaskan bahwa manusia yang berilmu bisa lebih hebat dari jin Ifrit yang dikenal sangat hebat.
Manusia dengan kesempurnaan yang diberikan oleh Allah maka dapat memanfaatkan semua kemampuannya dengan cara yang benar salah satunya dalam hal pernafasan ini. Bila pernafasan dilakukan dengan benar maka dapat memberikan manfaat untuk :
Meningkatkan kesehatan
Memperlancar saluran darah sehingga bisa menyembuhkan berbagai penyakit
Dapat digunakan untuk terapi penyembuhan
Meningkatkan kekuatan badan
Meningkatkan meringankan tubuh
Menangkan jiwa dan pikiran
Demikian tadi ulasan singkat tentang pernafasan dalam silat, semoga bermanfaat.
Murid membutuhkan orang alim atau yang umum disebut dengan guru, ustadz, atau kiai juga termasuk kepada guru silat. Murid dan orang alim perlu berinteraksi.
Oleh karena itu ada adab-adab tertentu yang harus diperhatikan seorang murid terhadap gurunya sebagaimana dinasihatkan oleh Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjdudul al-Adab fid Din dalam Majmu’ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 431) sebagai berikut:
آداب المتعلم مع العالم: يبدؤه بالسلام ، ويقل بين يديه الكلام ، ويقوم له إذا قام ، ولا يقول له : قال فلان خلاف ما قلت ، ولا يسأل جليسه في مجلسه ، ولا يبتسم عند مخاطبته ، ولا يشير عليه بخلاف رأيه ، ولا يأخذ بثوبه إذا قام ، ولا يستفهمه عن مسألة في طريقه حتى يبلغ إلى منزله، ولا يكثر عليه عند ملله.
Artinya, “Adab murid terhadap guru, yakni:
Mendahului mengucapkan salam
Tidak banyak berbicara di depan guru
Berdiri ketika guru berdiri (mungkin guru sedang perlu bantuan atau lain shg sigap membantu)
Tidak mengatakan kepada guru, “Pendapat fulan berbeda dengan pendapat Anda”,
Tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya ketika guru di dalam majelis
Tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru
Tidak menunjukkan secara terang-terangan karena perbedaan pendapat dengan guru
Tidak menarik pakaian guru ketika berdiri (membantu guru untuk berdiri dengan tangan atau pundak)
Tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan hingga guru sampai di rumah (masalah berat yang kurang fokus ketika dibahas di jalan)
Tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang lelah.”
Semoga kita para pesilat bisa menerapkan hal ini kepada para ulama,kyai dan juga kepada para guru silat kita agar ilmu kita barokah karena mendapatkan ridho para guru.
Langkah dalam ilmu silat sangatlah penting, biasanya gerak langkah diajarkan setelah pelajaran kuda-kuda atau setelah jurus.
Langkah dalam silat sangatlah bermanfaat karena akan menjadikan silat dinamis dan indah.
Beberapa jenis langkah secara umum dalam silat berupa langkah maju, mundur, samping, berputar, segitiga dll.
Bila pesilat sudah menguasai langkah maka sangat terampil dalam bermain jurus dan juga bertarung. Pesilat akan mengetahui kapan saat yang tepat untuk maju menyerang, menipu ke samping untuk menyerang, mundur sedikit lalu menyerang dan seterusnya.
Langkah silat inipun bisa kita terapkan dalam kehidupan, seperti kapan akan memutuskan masalah. Apakah akan maju, mundur, menghindar lalu maju dan seterusnya.
Dalam ilmu islam konsep memutuskan masalah dapat menggunakan konsep Maqashid Syariah.
Maqashid Syariah adalah diartikan secara bahasa adalah tujuan syariah. Maksudnya adalah setiap langkah keputusan dalam kehidupan perlu mempertimbangkan tujuan dengan melalui beberapa pertimbangan sehingga mendapatkan maslahah (benefit) untuk di dunia dan juga akhirat.
Salah satu ulama yaitu Imam Asy-Syatibi merumuskan maqashid syariah ke dalam 5 hal inti yaitu :
1) Hifdzun ad-diin (Menjaga Agama)
Semua perbuatan manusia haruslah diniatkan karena Allah, mencari ridho Allah, jangan sampai perbuatan kita mendatang kemurkaan Allah.
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan, tunjukilah kami jalan yang lurus.” (Al Fatihah :5-6)
2) Hifdzun an-nafs (Menjaga Jiwa)
Keputusan yang kita lakukan hendaknya mementingkan keselamatan kita dan juga orang lain, jangan sampai membawa bencana.
“Janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Mahapenyayang kepadamu.” (QS An Nisa : 29)
3) Hifdzun Aql (Menjaga Akal)
Hendaknya setiap keputusan yang kita ambil akan bermanfaat untuk akal kita, menambahkan kepada kita ilmu yang bermanfaat seperti doa yang diajarkan Rasulullah : Allahumma innanas aluka’ ilman nafi’an (Ya Allah karunikanlah ilmu yang bermanfaat). Dengan ilmu yang bermanfaat maka akan semakin menambah manfaat kita kepada keluarga dan masyarakat.
4) Hifdzun Nasl (Menjaga Keturunan)
Keputusan yang kita ambil hendaknya bermanfaat untuk keluarga kita yaitu orang tua istri dan anak-anak. Terkadang ketika hati gelap karena emosi maka sering lupa bahwa kita punya keluarga yang harus dijaga baik di dunia dan tentunya akhirat.
Rasulullah bersabda
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Amir (kepala Negara), dia adalah pemimpin manusia secara umum, dan dia akan diminta pertanggungjawaban atas mereka. Seorang suami dalam keluarga adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka. Seorang istri adalah pemimpin di dalam rumah tangga suaminya dan terhadap anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka. (HR Bukhari Muslim)
5) Hifdzun Maal (Menjaga Harta)
Harta yang halal dan thayyib merupakan kenikmatan yang akan membawa kebarokahan dan keselamatan. Jangan sampai kita memutuskan untuk mencari rizqi yang haram karena akan sengsara baik di dunia dan juga akhirat.
“Apabila makanan itu baik maka tubuh akan menjadi baik dan selamat dari adzab. Apabila tubuh tumbuh dari makanan haram maka tubuh itu berdosa dan najis.” (Syarh ‘Umdah al-Ahkam: 3/74)
Nah demikian sedikit uraian tentang aplikasi langkah silat dalam kehidupan. Pelajaran ilmu silat dari para guru kita bukanlah sekedar ilmu bertarung tetapi juga merupakan ilmu untuk kehidupan kita agar kita bahagia di dunia dan akhirat. AamiinHerman Budianto- Ketua Kampoeng Silat Jampang (KSJ)
Kuda-kuda adalah salah satu latihan dasar bagi para pesilat. Disebut kuda-kuda karena awalnya seperti posisi orang sedang naik kuda.
Terdapat beberapa jenis kuda-kuda dalam silat, ada yang sama dan ada juga yang berbeda dalam setiap perguruan silat, seperti ; kuda-kuda sejajar, depan, samping, simpuh dll.
Manfaat kuda-kuda dalam silat adalah sebagai pondasi struktur jurus. Apabila kuda-kuda sudah bagus maka gerakan jurus akan bagus, bertenaga dan indah.
Berlatih kuda-kuda biasanya sangat berat, apalagi untuk beberapa perguruan silat yang mengharuskan kuda-kuda yang rendah, akan membosankan karena biasanya para murid tidak merasakan manfaat dari kuda-kuda. Mereka akan tertarik ketika sudah diajarkan jurus karena bergerak secara aktif, indah dan terlihat bermanfaat untuk beladiri.
Lalu apa hubungannya kuda-kuda dalam pembentukan karakter atau personality atau kepribadian pesilat?
Dalam kuda-kuda terdapat beberapa kaidah pembentukan karakter pesilat menjadi pribadi yang tangguh.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan. (HR Muslim, Ahmad)
Beberapa karakter tangguh yang dihasilkan dari kuda-kuda dalam kehidupan adalah :
Melatih kesabaran
Sabar adalah karakter yang sangat diperlukan untuk kesuksesan dalam segala kehidupan. Sifat isti’jal (terburu-buru) akan menjadikan hasil yang buruk.
Kuda-kuda melatih sabar denga hanya diam dengan beban yang semakin lama semakin berat.
Melatih jiwa tangguh tidak menyerah
Para guru biasanya menentukan target harus mampu melakukan kuda-kuda dalam hitungan tertentu, apabila kuat maka akan diberikan jurus lanjutannya.
Dengan metode seperti itu maka walaupun kita merasa berat tetap terus berjuang untuk mampu.
Alhamdulillah bila keinginan kita kuat maka akan mampu melaksanakannya.
Demikian juga dalam kehidupan, kita harus tangguh, semangat mengejar target kehidupan, tidak mudah menyerah, membuang sifat malas dan mudah putus asa.
Melatih selalu konsisten/istiqomah
Hasil latihan kuda-kuda menghasilkan kekuatan yang mampu memperkuat jurus untuk menyerang, bertahan dan menghindar. Tidak akan mudah mundur atau goyah ketika mendapatkan serangan.
Demikian juga dalam kehidupan, akan banyak sekali godaan untuk melakukan keburukan/maksiat yang disebabkan oleh pengaruh godaan dunia, manusia, syetan dan nafsu.
Kita harus mampu bertahan dari semua jenis godaan tersebut sehingga mampu menjadi hamba Allah yang bertaqwa agar mendapatkan pertolongan Allah dari segala urusan, baik di dunia dan juga di akhirat.
Nah demikianlah kurang lebih manfaat kuda-kuda dalam kehidupan kita. Mari kita senantiasa mencari hikmah untuk kehidupan kita dari pelajaran silat yang sudah kita pelajari.