Loading

(Jampang, 27/10/2019). Peningkatan kapasitas para pemimpin perguruan silat sangatlah perlu digiatkan. Para pemimpin perguruan silat atau biasa kita sebut guru besar, ketua perguruan atau sebutan lainnya dituntut untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang tidak hanya dalam kaidah-kaidah jurus silat tetapi juga pemahaman strategy mengembangkan perguruan silat yang dipimpinnya. Mewujudkan Pengelolaan Perguruan SIlat yang professional memiliki peluang besar untuk berkembang dimasa yang akan datang. Dalam era abad 21 ini system manajerial sangat mudah diakses untuk dipelajari dan jika sebuah perguruan silat bisa menggunakan system manajerial yang professional untuk mengembangkan perguruan silat, jawabannya adalah kita sudah melangkah menuju kemajuan Budaya Indoensia.

Kampung Silat Jampang ( KSJ) sebagai salah satu wadah berkumpulnya perguruan silat yang dikembangkan oleh Dompet Dhuafa di Jabodetabek yang berkonsentrasi pada pengembangan manajemen silat Indonesia, kali ini menyelenggarakan Workshop Pembuatan Kurikulum Perguruan Silat di Masjid Al Madinah Dompet Dhuafa dengan peserta yang mewakili dari 36 perguruan silat  se – Jabodetabek. Pelatihan ini bertujuan agar setiap peserta yang merupakan perwakilan perguruan silat  dapat memahami cara penyusunan kurikulum pengajaran.  Diharapkan para peserta pelatihan dapat melakukan penyusunan, penerapan aplikasi dan evaluasi kurikulum pengajaran di setiap perguran silatnya.

Herman Budianto, selaku Pemateri dan sekaligus sebagai Ketua KSJ menyampaikan bahwa saat ini sangat diperlukan Sumber Daya Manusia Perguruan Silat, khususnya Guru Besar atau Pemimpin Perguruan Silat yang Paham akan Kurikulum Pembelajaran. Sebagai sebuah system pengembangan perguruan yang berkelanjutan dan mampu menjawab tantangan perkembangan zaman, serta keinginan untuk terus melestarikan Budaya silat Indonesia, maka kurikulum perguruan silat akan terus menjadi dasar perguruan silat dimasa yang akan datang. Serta akan melahirkan calon pemimpin baru yang muncul dari Sebuah Perguruan Silat.

Disampaikan juga oleh ketua KSJ, Secara umum kurikulum memiliki fungsi sebagai berikut :

  1. Untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Perguruan Silat
  2. Untuk Perkembangan Siswa Silat
  3. Untuk Para Guru Silat, agar system pengajaran tersandarisasi
  4. Untuk Pengurus Perguruan Silat,
  5. Untuk Orang Tua Siswa Silat, agar mengetahui pembelajaran Silat anaknya
  6. Untuk Masyarakat
  7. Untuk Kerjasama dengan Pihak Swasta

Salah seorang peserta pelatihan yang juga sebagai guru besar Perguruan Silat Pusaka Syahbandar, Aki Malik menyampaikan,” pelatihan Kurikulum perguran silat ini sangat penting bagi saya sebagai pengajar  yang bertanggungjawab kepada murid silat dan untuk mengembangkan perguruan. Dengan terus mengikuti pelatihan manajemen perguruan dan terus merefresh pengetahuan, insya Allah kebermanfaatan kita semua dalam mengembangkan pencak silat Indonesia menjadi semakin optimal”.

Semoga Pencak Silat semakin berkembang dan menjadi bagian dari pembangunan SDM unggul bangsa Indonesia. Aamiin (wardisahra)