Berbuka Bersama Keluarga

Loading

Nabi shallallahu alaihi wassalam bersabda;

كُلُوْا جَمِيْعًا فَان اْلبَرَكَةَ مَعَ اْلجَمَاعَةِ

“Makanlah kalian secara bersama-sama, sesungguhnya keberkahan ada pada makan bersama.” (HR Abu Dawud, Ibn Majah)

Imam Ibnu Hajar Al Asqalani dalam kitab Fathul Bari mengatakan, keberkahan ini merupakan satu-satunya alasan dianjurkanya makan dengan bersama, termasuk ketika berbuka puasa.

Dalam kitab Zadul Ma’ad disebutkan agar makanan berkah dan sempurna, termasuk ketika buka puasa, yaitu:
1. Menyebut nama Allah dengan membaca basmalah dan doa di awal buka puasa,
2. Memuji Allah dengan membaca hamdalah setelah buka puasa,
3. Makan bersama,
4. Makanan yang halal

Dalam kondisi wabah corona covid 19 mari kita para pesilat manfaatkan berbuka bersama keluarga dengan berbuka yang halal dan sederhana, agar semakin dekat keluarga dan semakin barokah.Aamiin

#KampoengSilatjampang
#ThePowerOfSilat
#MarhabanYaRamadhan
#SilatIndonesia
#SilatNusantara

Selamat Hari Pendidikan Nasional, Terima Kasih Kepada Para Guru Silat

Loading

 

Keutamaan Seorang Guru

عن أبي مسعود عقبة بن عمرو الأنصاري رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ (رواه مسلم)
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amir Al Anshari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya”.
(HR. Muslim no. 1893).

Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas:
1). Kebaikan yang dimaksudkan dalam hadits tersebut adalah kebaikan agama maupun kebaikan dunia. Berarti kebaikan yang dimaksudkan bukan hanya termasuk pada kebaikan agama saja.

2). Termasuk orang yang memberikan kebaikan di sini adalah seorang guru, karena beliaulah yang memberikan wejangan, nasehat, menulis buku dan ilmu yang bermanfaat.

3). Hadits di atas semakna dengan hadits dari Abu Hurairah ra., Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَىْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ .(رواه مسلم)
“Barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya pahala semisal pahala orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi pahala yang mereka peroleh. Sebaliknya, barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikit pun”.
(HR. Muslim no. 1017)

4). Seorang guru adalah pahlawan sepanjang waktu, bukan pahlawan yang hanya diingat dan dihargai pada waktu tertentu. Bayangkanlah sejenak diri kita sebelumnya, lalu lihatlah bagaimana diri kita hari ini? bukankah guru yang telah berjasa mendidik dan mengajari kita. Tidak ada satu manusiapun yang sukses tanpa guru. Melalui gurulah Allah subhanahu wata’la memberikan kita ilmu, pengetahuan, dan ketrampilan.

5). Menjadi seorang guru, baik guru dalam ilmu agama maupun ilmu dunia punya keutamaan begitu besar. Yakni Keutamaan seorang yang mengajarkan ilmu.

6). Diantara keutamaan menjadi guru/pendidik, adalah:
1. Memiliki sifat iffah (memelihara diri dari minta-minta), yang dihargai dan dihormati kedudukannya oleh Allah.
2. Allah SWT memberi balasan untuk guru/pendidik yang mendidik dan mengajarkan kebaikan atau pelajaran yang bermanfaat, sama seperti orang-orang yang melakukannya.
3. Allah SWT, para Malaikat, penghuni langit dan bumi bersholawat (mendo’akan) para pendidik yang mengajarkan kebaikan.
4. Para guru dan pendidik senantiasa akan mendapatkan pahala dari Allah sebagai imbalan dari hasil pendidikan dan pembinaannya, meskipun dia sudah mati/wafat.

7). Guru dan Pendidik adalah Da’i dan Muballigh, yang mendakwahkan dan menyampaikan ilmu Allah SWT, karena pada hakikatnya segenap ilmu baik dan berguna bagi manusia, adalah merupakan anugerah Allah kepada manusia, untuk menunjang tugas dan fungsinya sebagai hamba Allah dan Khalifah fil Ardh.

Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur’an :
1. Perintah Dakwah dan Tabligh (Pengajaran), adalah merupakan perintah yang tidak hanya ditunjukan kepada para Nabi dan Rasul Alloh SWT, melainkan juga ditunjukan kepada segenap ummatnya, lebih-lebih para guru dan pendidik:

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ  ۚ  وَأُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
(QS. Ali ‘Imran 3: 104)

2. Profesi Guru dengan Da’i dan Muballigh adalah tugas mulia yang merupakan perintah yang tidak hanya ditunjukan kepada para Nabi dan Rasul, melainkan juga ditunjukan kepada segenap ummatnya, lebih-lebih para guru dan pendidik:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ  ۗ …
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.”
(QS. Ali ‘Imran 3: 110)

3. Allah perintahkan kepada para aqniya’ (murid/masyarakat/pejabat) memberikan perhatian khusus kepada Para Guru karena Iffahnya:

لِلْفُقَرَآءِ الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِى سَبِيلِ اللَّهِ لَا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِى الْأَرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَآءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسِيمٰهُمْ لَا يَسْئَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا  ۗ  وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ
“(Apa yang kamu infakkan) adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang (usahanya karena jihad) di jalan Allah, sehingga dia yang tidak dapat berusaha di bumi; (orang lain) yang tidak tahu, menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka menjaga diri (dari meminta-minta). Engkau (Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya, mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain. Apa pun harta yang baik yang kamu infakkan, sungguh, Allah Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah 2: 273)

4. Para guru dan pendidik akan mendapatkan pahala dari Allah meskipun dia telah wafat:

إِنَّا نَحْنُ نُحْىِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَءَاثٰرَهُمْ  ۚ  وَكُلَّ شَىْءٍ أَحْصَيْنٰهُ فِىٓ إِمَامٍ مُّبِينٍ
“Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuz).”
(QS. Ya-Sin 36: 12)

“Semoga menjadi penyemangat bagi kita semua khususnya para guru untuk terus giat menyampaikan dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat”
aamiin…

والله اعلم بالصواب …
Semoga bermanfaat dan barokah…

Jangan Pernah Lelah dan Bosan Untuk Berdoa

Loading

Bulan Ramadhan yang penuh barokah ini banyak sekali keutamaannya, salah satunya adalah dikabulkan doa.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Ada tiga golongan yang tidak ditolak doanya, orang berpuasa sampai berbuka, pemimpin yang adil dan orang yang dizalimi.” (HR Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Agar doa kita dikabulkan maka syaratnya adalah kita sungguh-sungguh dalam berdoa, menjalankan ibadah kepada Allah dengan baik dan jangan pernah terburu-buru (isti’jal) ingin dikabulkan serta jangan pernah menyerah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Seorang hamba akan senantiasa dikabulkan doanya oleh Allah Jalla wa ‘Ala selama dia tidak berdoa yang mengandung kezaliman, tidak memutuskan tali silaturahmi, dan tidak tergesa-gesa. Kemudian ada sahabat yang bertanya, “Apa yang dimaksud tergesa-gesa di sini, wahai Rasulullah?” Lalu beliau menjawab, “Aku telah berdoa, aku telah berdoa, tetapi mengapa aku tidak melihat tanda-tanda doaku dikabulkan? Sehingga dia lelah dalam berdoa dan meninggalkan doanya tersebut” (HR. Muslim)

Nabi Adam as dikabulkan dia taubat setelah 200 tahun, taubat Nabi Yunus diterima Allah setelah 40 hari atau 4 ban dalam perut ikan, para ulama ada yang puluhan tahun baru dikabulkan doanya.

Mari kita terus dan terus berdoa tanpa bosan, tanpa kecewa kepada Allah. Kita perbaiki ibadah kita dan kita yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita semua. Aamiin ya rabbal’alamin

Web KampoengSilatJampang
IG KampoengSilatJampang
FB KampoengSilatJampang

#ThePowerOfSilat
#silatindonesia
#silatnusantara
#sahabatsilat
#MarhabanYaRamadhan
#LawanCorona

Obat Kegelisahan adalah Al Quran, Majelis Ta’lim dan Dzikir.

Loading

 

Dalam kondisi wabah virus corona ini banyak sekali yang menjadi gelisah.

Sebagai pesilat ada aspek ruhiyah yang diajarkan oleh para guru sehingga kita tetap tangguh.

Apa itu penguat ruhiyah agar bebas dari kegelisahan..?

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala,

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ۬ وَرَحۡمَةٌ۬ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ‌ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّـٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارً۬ا

Artinya: “Dan Kami turunkan Al-Quran Ayat-ayat Suci yang menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman kepadanya, dan (sebaliknya) Al-Quran tidak menambahkan orang-orang yang zalim (disebabkan keingkaran mereka) melainkan kerugian jua”. (QS Al-Isra [17]: 82).

Al-Quran dapat dikatakan sebagai pengobat hati yang sedang galau, dilanda rindu, resah gelisah, dan gundah pikiran.

Ini seperti disebutkan di dalam sebuah kisah pada masa sahabat. Ketika suatu hari, seseorang menemui sahabat Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, salah satu sahabat besar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, untuk meminta nasihat.

Katanya, ”Wahai Ibnu Mas’ud, berilah nasihat yang dapat kujadikan sebagai obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Dalam beberapa hari ini, aku merasa tidak sakinah, tidak tenang, jiwaku resah (galau), dan pikiranku gundah. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak.”

Maka, Ibnu Mas’ud menasihatinya, ”Kalau itu penyakit yang menimpamu, bawalah dirimu mengunjungi tiga tempat.

1. Datanglah ke tempat orang yang sedang membaca Al-Quran. Di sana, engkau ikut membaca Al-Quran atau cukup mendengarkannya dengan baik.

2. Pergilah ke tempat majelis ta’lim yang mengingatkan hati kepada Allah.

3. Carilah tempat yang sepi di malam sunyi. Di sana, engkau menyendiri bersama Allah waktu tengah malam buta untuk shalat tahajud. Lalu, mintalah kepada Allah ketenangan jiwa, ketenteraman pikiran, dan kemurnian hati.”

Mari para pesilat dan seluruh umat manusia untuk mengamalkan tiga hal ini agar kita terus diberikan ketenangan dan pertolongan oleh Allah.

Kampoengsilatjampang.com

#KampoengSilatjampang
#ThePowerOfSilat
#SilatIndonesia
#SilatNusantara
#LawanCorona

Jangan Pernah Tinggalkan Doa Ini di Akhir Sholat

Loading

 

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memegang tangannya lalu berkata,

“Wahai Mu’adz, demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu, sungguh aku mencintaimu.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selanjutnya bersabda,

أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لاَ تَدَعَنَّ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

“Aku memberikanmu nasehat, wahai mu’adz. Janganlah engkau tinggalkan saat di penghujung shalat (di akhir shalat) bacaan doa: Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik (Ya Allah, tolonglah aku dalam berdzikir, bersyukur dan beribadah yang baik pada-Mu).”

Disebutkan di akhir hadits, “Mu’adz mewasiatkan seperti itu pada Ash Sunabihi. Lalu Ash Shunabihi mewasiatkannya lagi pada Abu ‘Abdirrahman.” (HR. Abu Daud no. 1522 dan An Nasai no. 1304. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Doa ini bisa dibaca setelah bacaan tahiyatul akhir atau ketika berdoa setelah sholat.

Keutamaan doa ini adalah

1. agar kita selalu ingat kepada Allah dalam semua kondisi, baik dalam.kondisi senang maupun susah.

2. Selalu bersyukur kepada Allah, tdk akan mengeluh atas kekurangan dan tdk sombong atas kelebihan.

3. Ibadah kita semakin berkualitas, semakin khusyu, ikhlas dan bersemangat, dilindungi kita dari kemalasan beribadah kepada Allah.

Semoga kita bisa mengamalkan doa singkat tetapi sangat luar biasa ini dalam setiap sholat kita. Aamiin ya rabbal’alamin

Jangan Sampai Sombong Karena Kelebihan Kita

Loading

Menangis Ketika Diberikan Nasehat oleh Anak Kecil

Ulama Nu’man bin Tsabit yang dikenal
dengan sebutan Abu Hanifah/IMAM HANAFI pernah bertemu dengan anak kecil yang berjalan mengenakan sepatu kayu (terompah kayu).

Sang Imam berkata:

“Hati-hati nak dengan sepatu kayumu itu, jangan sampai kau tergelincir.”

Bocah ini pun tersenyum
dan mengucapkan terima kasih, lalu bertanya:

“Bolehkah saya tahu namamu Tuan?”_

“Nu’man namaku”,
Jawab sang Imam.

“Jadi, Tuan lah yang selama ini terkenal dengan gelar Al-imam Al-a’dhom. (Imam Agung) itu..??”tanya si bocah.

“Bukan aku yang memberi gelar itu, masyarakat-lah yang berprasangka baik dan memberi gelar itu kepadaku.”

Si bocah berkata lagi:

“Wahai Imam, hati-hati dengan gelarmu. Jangan sampai tuan tergelincir ke neraka karena gelar itu…! Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia. Tapi gelarmu itu dapat menjerumuskanmu ke dalam api yang kekal, jika kesombongan dan keangkuhan menyertainya.”_

Ulama terkenal yang diikuti banyak umat itupun tersungkur menangis.

Imam Abu Hanifah bersyukur.
Siapa sangka, peringatan datang dari lidah
seorang bocah.
——

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya, “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada sahabat yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Nabi menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. (HR. Muslim no. 91).

An-Nawawi rahimahullah berkata, “Hadis diatas berisi larangan dari sifat sombong yaitu menyombongkan diri kepada manusia, merendahkan mereka, serta menolak kebenaran” (Syarah Shahih Muslim Imam Nawawi, II/163, cet. Daar Ibnu Haitsam).

Masya Allah ..pelajarannya adalah
1. Ulama yg sesungguhnya akan berterima kasih bahkan menangis ketika dinasehati walau oleh anak kecil.

2. Jangan sampai jabatan, harta, ilmu, kekuasaan dll menyebabkan kita sombong, merasa hebat dan meremehkan orang lain shg akan membawa kita ke neraka.

Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat sombong yg merupakan sifat awal iblis yg menolak sujud kepada Nabi Adam. Aamiin