Dalam upaya melestarikan budaya pencak silat di Indonesia, Zona Madina Dompet Dhuafa Kabupaten Bogor kembali menggelar event bergengsi Jampang Silat Competition (JSC) ke-5 yang diselenggarakan di Gor Kartika, Kostrad Cilodong – Depok, Sabtu, (28/9/2019).
Kompetisi JSC 5 pada tahun ini mengangkat Tema “Melestarikan budaya pencak silat sebagai warisan asli Indonesia yang membentuk generasi muda berprestasi dan berakhlak mulia.“ Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuh-kembangkan kegaitan kompetisi antar perguruan dalam mencari bibit-bibit generasi silat yang berprestasi.
Kompetisi ini diikuti lebih dari 1.000 peserta yang terbagi dalam 4 tingkat: SD, SMP, SMA dan kelas D Prestasi. Mereka datang dari berbagai perguruan di daerah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) untuk memperebutkan predikat sebagai pesilat terbaik.
Event tahunan ke-5 Kampoeng Silat Jampang (KSJ) dihadiri oleh Ust. Herman Budianto M.Si (Ketua KSJ), H. Ahmad Shonhaji (Direktur Budaya, Dakwah & Layanan Masyarakat), H. Hasannudin, S.Sos (Ketua Pengcab IPSI Kota Depok) dan tokoh pesilat Dunia, DR. HC. H. Eddie Marjuki Nalapraya.
Mereka merasa bangga dapat melihat langsung bibit-bibit pesilat muda yang akan melestariakan budaya pencak silat dan melanjutkan perjuangan para tetua silat di Indonesia. Eyang Eddie memberikan semangat kepada generasi pesilat, “Selamat bertanding anak-anakku, semoga dengan adanya pencak silat ini, kita semua dapat terus menjaga dan melestraikan budaya pencak silat”.
Beliau pun membuka acara dengan memukul Gong. Kompetisi silat berlangsung selama 2 hari dengan sistem piramida untuk menentukan pemenangnya. Juara utama akan mendapatkan piala bergilir dari Direktur Dompet Dhuafa. Banyak pihak yang mendukung kegiatan ini, diantaranya dari Pemerintah Kota Depok, Kemenpora, KONI, IPSI Kota Depok dan Lembaga Silat di Jabodetabek. (ZM)
Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) PD Depok menggelar workshop Silat Entrepreneur 2020 dalam kegiatan “The Power of Silat” yang diinisiasi oleh Kampung Silat Jampang di Depok Mall, Sabtu (04/01/2020).
Workshop Silat Entrepreneur 2020 menampilkan “Coach Adient” yang memaparkan materi “Bisnis Jalan Owner Jalan-jalan” dimana target pesertanya adalah para pengusaha mandiri yang ingin mengembangkan usaha lebih besar.
Coach Adient dalam paparannya menjelaskan langkah awal membangun tim untuk peserta yang “sudah punya usaha” tapi memiliki kendala dalam mengatur SDM yang menyebabkan produktivitas usaha menjadi menurun.
“Diharapkan setelah mengikuti workshop ini akan memudahkan para pelaku usaha untuk membangun bisnis yang lebih besar dan mulai membuat target yang tepat,” ujar ibu Rosmawary selaku ketua IPEMI PD Depok.
Menurut Ibu Rosmawary dipilihnya Coach Adient sebagai pemateri karena beliau adalah motivator yang berpengalaman dalam bidang pengelolaan SDM dan memiliki pengalaman di industri makanan.
“Alhamdulillah 50 peserta sangat antusias sekali mengikuti workshop Silat Entrepreneur,” ujar Bu Rosmawary.
Perlu diketahui IPEMI didirikan di Jakarta pada 21 April 2015 dan mempunyai tujuan meningkatkan peran dan kontribusi pengusaha Muslimah, menuju kemandirian ekonomi yang berkepribadian Indonesia dan berakhlakul Karimah.
IPEMI PD Depok saat ini di Ketuai oleh Ibu Rosmawary dan memiliki sekretariat di jalan Margonda Raya no 23A, Depok 16431.
Kampung Silat Jampang Dompet Dhuafa mengajak masyarakat melestarikan pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia.”Mari kita rawat pencak silat sebagai budaya bangsa yang menjadi identitas bangsa Indonesia,”ungkap Ketua Yayasan Dompet Dhuafa, Nasyith Madjidi pada acara pentas dan peluncuran buku The Power of Silat, di DMall Depok, Sabtu 4 Januari 2020.
Tokoh pencak silat internasional Mayjen TNI Purn Dr Eddie M Nalapraya mengapresiasi Kampung Silat Jampang Dompet Dhuafa yang turut mengembangkan pencak silat. Ia juga mengapresiasi buku The Power of Silat yang ditulis Herman Budianto, Ketua Kampung Silat Jampang Dompet Dhuafa.
Eddie menegaskan, pencak silat bukan untuk beladiri tapi untuk kehidupan, untuk menjaga ahlak yang baik. Silat juga untuk beladiri dan kesehatan. Ketiga, silat untuk kesejahteraan. “Dalam silat ada aspek keamanan dan kesejahteraan. Ini bisa menjadi ketahanan bangsa Indonesia”,tambahnya.
Kini, sudah ada 70 negara yang menggemari silat. “Dan silat sudah diakui oleh badan dunia Unesco. Kita harus kembangkan,”tegas Eddie yang menjadi guru besar silat Indonesia.
Ia mengajak generasi muda untuk belajar dan mencintai budaya silat. Eddie mengajak pemuda Indonesia mempejari silat, termasuk dari buku dan juga youtube. “Coba buka di youtube ada Ksatria Bangsa, dan perjalanan silat menuju Unesco,”jelas Eddie.
Penulis buku The Power of Silat, Herman Budianto menjelaskan, Dompet Dhuafa mendorong dan melestarikan silat melalui Kampung Silat Jampang.”Kami melalui Dompet Dhuafa memiliki keprihatinan terhadap pengembangan silat. Kami tidak ingin silat mati obor, gurunya meninggal silat turut mati,”jelasnya.
Jampang/Ahad 22 Desember 2019 bertepatan dengan hari ibu, Insan Pencak Silat Jabodetabek, Cianjur, Sukabumi dan Banten kembali berkumpul di Padepokan Kampung Silat Jampang ( KSJ ) di Kawasan Terpadu Zona Madina Dompet Dhuafa dalam perhelatan Festival Silat Jampang 8. Sebanyak 335 orang peserta yang berasal dari 22 sanggar Pencak Silat bergerak dan saling menunjukan kreasinya untuk menjadi Pesilat terbaik untuk kategori perorangan, berpasangan dan berkelompok.
Dalam Sambutannya Bapak Imam Rulyawan, Pencak Silat menjadi pemersatu dalam kehidupan, melalui Pencak Silat Dompet Dhuafa memperkuat program kemanusiaannya dalam pengembangan budaya, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sosial dakwah. Sebagai lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa ( DD ) selalu berusaha untuk membangun potensi optimalisasi penyaluran dana ZISWAF kepada para mustahik dengan harapan melalui program-program yang semakin variatif akan mampu menumbuhkan masyarakat menjadi lebih berdaya, Ujar Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa sekaligus sebagai Pembina KSJ.
Ada yang menarik dalam Festival tahun ini yaitu banyaknya tokoh Pencak Silat Nasional yang hadir di event ini ,seperti ; H. Basir dari Kombesi, H. Azis Asyarie dari Maenpo Cikalong Cianjur, Bang Taufan P dari FP2STI, Bapak Camat Daswara, dan beberapa Pesilat Senior, Guru Besar, serta Tokoh Masyarakat di sekitar Jampang, Wawan Hermawan sebagai KADES Jampang menyampaikan bahwa KSJ adalah Garda Pembinaan masyarakat yang sudah membuktikan eksistensi sejak tahun 2008 dalam pembentukan karakter positif pada pemuda Desa. Bahkan ada warga kami yang tadinya tidak bisa Silat saat ini sudah bekerja dan menjadi pelatih di perguruannya. Inilah yang kami katakan bahwa KSJ sudah mampu memunculkan kader pemuda yang potensial dan berkarakter islami.
Setelah penetapan Pencak Silat sebagai Kekayaan Budaya tak benda (Intangible Cultural World Heritage) Asli dari Indonesia di Sidang UNESCO pada tanggal 14 Desember di Bogota – Kolombia, sesungguhnya upaya pertanggungjawaban para insan pencak silat menjadi lebih berat. Upaya pelestarian, mensosialisasikan dan mengembangkan Pencak Silat harus lebih masif, melibatkan pemangku kepentingan yang tidak hanya dari pemerintah pusat, tetapi juga harus menjadi agenda di semua pemerintah daerah, keterlibatan sektor swasta sampai komunitas budaya dan komunitas pencak silat itu sendiri juga harus lebih aktif. Saat ini jumlah perguruan silat sangat banyak dan mencapai ribuan yang tersebar di 44 Provinsi di Indonesia. Bahkan tidak sedikit perguruan silat saat ini sudah menyasar pada tempat-tempat latihan yang tidak lagi harus di pedesaan dan tradisional, saat ini pusat perbelanjaan, perkantoran, sekolah, pondok pesantren, kampus ternama bahkan sampai para eksekutif pun ingin belajar silat. Alhamdulillah, sebaran di luar negeri pun Pencak Silat sudah lebih di 41 negara di Dunia dan harapannya terus berkembang hingga pencak silat menjadi kekayaan Dunia yang dapat dipelajari seluruh lapisan masarakat di seluruh belahan bumi, seperti yang disampaikan oleh Herman Budianto selaku Ketua KSJ dan juga aktif dalam mengisi ceramah pedesaan sampai ke perkantoran.
Semoga dengan banyaknya program edukasi dan promosi Pencak Silat Indonesia dapat terus memunculkan pemimpin peminpin baru yang berkarakter islami dan memiliki integritas yang tinggi. Itu lah The Power of Silat.
Pencak silat adalah salah satu budaya yang dapat menjadi wahana pendidikan bangsa yang berfungsi mengembangkan kemampuandanmembentukwataksertaperadabanbangsaagar bermartabat dan berakhlaq mulia serta mempertinggi rasa dan jiwapatriotisme.
Dalam rangka mewujudkan prinsip-prinsip yang terkandung pada pencak silat tersebut maka perlu adanya peningkatan pemahaman nilai kultural, dan kemajemukan dengan mengembangkan kreatifitas pesilat yang tergabung dalam wadah FP2STI dan Kampoeng Silat Jampang ( KSJ ) Dompet Dhuafabaik dalam proses pelatihan pembentukan karakter anak bangsa yang tangguh dan berakhlak mulia maupun penelitian dan pendokumentasian berbagai aspek pencak silat melalui budaya menulis dan penerbitan buku-buku pencak silat.
Salah satu cara untuk mengimplementasikan harapan tersebut adalah dengan mengadakan Silaturahim Silat Tradisional 2019, dengan acara tersebut diharapkan dapat menjadi fasilitas untuk ajang silaturahim antar perguruan silat dalam upaya memajukan dan melestarikan pencak silat secara umum dan silat tradisional secara khusus
DASAR PELAKSANAAN
Pencak silat merupakan ilmu bela diri bangsa Indonesia yang berakar dari Nusantara. Dalam perkembangannya kini pencak silat tak hanya dikenal sebagai seni bela diri semata namun telah menjadi wahana edukasi publik sebagai pembentukan karakter bangsa. Dengan mengadakan kegiatan Silaturahim Silat Tradisional 2019, dari para Guru Besar, perguruan maupun peserta kegiatan di harapkan akan lahir insan-insan pesilat yg cinta akan budaya dan tradisi silat dan memalui kegiatan ini di harapkan para pesilat memiliki kontribusi dalam upaya memajukan dunia persilatan di Indonesia.
TUJUAN
Menumbuhkembangkan minat para pesilat dan masyarakat dalam melestarikan dan mengembangkan silat tradisional
Mendorong budaya menulis para guru besar dan penerbitan buku dokumentasi pencak silat
Memasyaraatkan kaidah dan filosofi pencak silat yang akan berguna untuk mencapai sukses dalam kehidupan
Mengembangkan Budaya Pencak Silat Indonesia
PELASANAAN ACARA
WAKTU : 30 Nopember2019
TEMPAT : PadepokanPencakSilat Indonesia Jl. Taman Mini Indonesia Indah, Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, DKI Jakarta
Peserta : 350 Pesilat Se DKI, JABAR dan BANTEN
SESI I : DISKUSI PESILAT DENGAN ASTER SEMINAR DAN BEDAH BUKU
Dimulai Jam 08.30 sd 11,30 WIB, dengan pemateri
Bapak Eddie M Nalapraya Bapak Pencak Silat Dunia “ Legenda Tokoh Pencak Silat Dunia”
Bapak Edwin H Abdullah Deputy Menteri BUMN, Komisaris Pertamina
Bapak Herman BudiantoM,Si Ketua Kampung Silat Jampang “ Manajemen Perguruan Silat “
SESI II : SILATURAHIM SILAT TRADISIONAL
Dimulai jam 13.00 sd 17.00 WIB
Penyerahan Piagam Pelestari Silat
Pengangkatan Dewan Guru
Pengangkatan Pengurus Baru FP2STI
Atraksi Silat
Tamu undangan yang Hadir :
Asisten Teritorial KASAD, Bapak Mayjend. Agus Fadjari
Pengurus PB IPSI, BApak Tomo
Event ini didukung oleh peran serta kepedulian PT. Semen Indonesia, PT. Telkom dan PT. Pelindo 3 sebagai perusahaan yg ikut serta dalam pelestarian Budaya bangsa Indonesia khususnya Silat Tradisional.Jaya terus untuk Silat Tradisional Indonesia, sampai bertemu di event silat dimasa yang akan datang.
Dalam acara tersebut, Bapak Eddie M Nalapraya menyampaikan bahwa Pencak Silat Indonesia sebagai sumber pengembangan peradaban Pencak Silat Dunia harus dapat menjadi contoh untuk pesilat di negara lain. Saat ini perkembangan silat sudah menyasar sampai ke 73 Negara dibawah bendera PERSILAT ( Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa ) yang telah berusia 38 tahun. Dalam penyampaian materi, Pak Eddie Juga menyampaikan harapannya bahwa UNESCO dapat menjadikan Pencak Silat sebagai kekayaan budaya tak benda asli dari Indonesia.
Pada Kesempatan yang sama Ketua Kampung Silat Jampang, Herman Budianto menyampaikan bahwa Perguruan Pencak Silat adalah sebuah lembaga atau Instsitusi yang harus dikelola secara professional dan bertanggungjawab. Kebutuhan dasar dari sebuah Perguruan Silat adalah Manajeman Organisasi, dimulai dari Rapat Kerja, menentukan Visi dan Misi, melakukan pengawasan dan evaluasi dari apa yang sudah ditetapkan dan dilaksakan oleh sebuah perguruan silat. DIharapkan dengan mengimplementasikan managemen pada setiap perguruan silat maka dapat memperkuat dan mengembangkan perguruan silat saat ini di Indonesia.
Peran serta kepedulian PT. Semen Indonesia, PT. Telkom dan PT. Pelindo 3 sebagai perusahaan yg ikut serta dalam pelestarian Budaya bangsa Indonesia khususnya Silat Tradisional.Jaya terus untuk Silat Tradisional Indonesia, sampai bertemu di event silat dimasa yang akan datang. ( Kodelwardi )
(Jampang, 27/10/2019). Peningkatan kapasitas para pemimpin perguruan silat sangatlah perlu digiatkan. Para pemimpin perguruan silat atau biasa kita sebut guru besar, ketua perguruan atau sebutan lainnya dituntut untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang tidak hanya dalam kaidah-kaidah jurus silat tetapi juga pemahaman strategy mengembangkan perguruan silat yang dipimpinnya. Mewujudkan Pengelolaan Perguruan SIlat yang professional memiliki peluang besar untuk berkembang dimasa yang akan datang. Dalam era abad 21 ini system manajerial sangat mudah diakses untuk dipelajari dan jika sebuah perguruan silat bisa menggunakan system manajerial yang professional untuk mengembangkan perguruan silat, jawabannya adalah kita sudah melangkah menuju kemajuan Budaya Indoensia.
Kampung Silat Jampang ( KSJ) sebagai salah satu wadah berkumpulnya perguruan silat yang dikembangkan oleh Dompet Dhuafa di Jabodetabek yang berkonsentrasi pada pengembangan manajemen silat Indonesia, kali ini menyelenggarakan Workshop Pembuatan Kurikulum Perguruan Silat di Masjid Al Madinah Dompet Dhuafa dengan peserta yang mewakili dari 36 perguruan silat se – Jabodetabek. Pelatihan ini bertujuan agar setiap peserta yang merupakan perwakilan perguruan silat dapat memahami cara penyusunan kurikulum pengajaran. Diharapkan para peserta pelatihan dapat melakukan penyusunan, penerapan aplikasi dan evaluasi kurikulum pengajaran di setiap perguran silatnya.
Herman Budianto, selaku Pemateri dan sekaligus sebagai Ketua KSJ menyampaikan bahwa saat ini sangat diperlukan Sumber Daya Manusia Perguruan Silat, khususnya Guru Besar atau Pemimpin Perguruan Silat yang Paham akan Kurikulum Pembelajaran. Sebagai sebuah system pengembangan perguruan yang berkelanjutan dan mampu menjawab tantangan perkembangan zaman, serta keinginan untuk terus melestarikan Budaya silat Indonesia, maka kurikulum perguruan silat akan terus menjadi dasar perguruan silat dimasa yang akan datang. Serta akan melahirkan calon pemimpin baru yang muncul dari Sebuah Perguruan Silat.
Disampaikan juga oleh ketua KSJ, Secara umum kurikulum memiliki fungsi sebagai berikut :
Untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Perguruan Silat
Untuk Perkembangan Siswa Silat
Untuk Para Guru Silat, agar system pengajaran tersandarisasi
Untuk Pengurus Perguruan Silat,
Untuk Orang Tua Siswa Silat, agar mengetahui pembelajaran Silat anaknya
Untuk Masyarakat
Untuk Kerjasama dengan Pihak Swasta
Salah seorang peserta pelatihan yang juga sebagai guru besar Perguruan Silat Pusaka Syahbandar, Aki Malik menyampaikan,” pelatihan Kurikulum perguran silat ini sangat penting bagi saya sebagai pengajar yang bertanggungjawab kepada murid silat dan untuk mengembangkan perguruan. Dengan terus mengikuti pelatihan manajemen perguruan dan terus merefresh pengetahuan, insya Allah kebermanfaatan kita semua dalam mengembangkan pencak silat Indonesia menjadi semakin optimal”.
Semoga Pencak Silat semakin berkembang dan menjadi bagian dari pembangunan SDM unggul bangsa Indonesia. Aamiin (wardisahra)